UTS Semantik


UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Nama                          : Risa Amaliah
NPM                           : 8820118029
Semester/Tingkat      : 4 (empat)/2 (dua)
Progam Studi             : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Matakuliah                : Semantik
Dosen                          : Dr. Hj. Sri Mulyanti, M.Pd

1.      Apakah semua tataran bahasa mempunyai persoalan semantik? Jelaskan dengan menggunakan contoh!
Jawaban :
Ruang lingkup studi semantik meliputi semua tataran bahasa, kecuali tataran fonetik dan fonemik yang meskipun menyinggung juga masalah makna, tetapi tidak memiliki makna. Maka dari itu tidak semua tataran bahasa memiliki persoalan semantik.
Contoh :
1)      Tataran Morfologi. Contoh : MeN+Bawa = Membawa
2)      Tataran Fonologi. Contoh : Apel (bermakna buah atau bermakna upacara)
3)      Tataran Sintaksis. Contoh : Taufik memakan batu bata (ketidaklogisan terdapat pada subjek Taufik yang seorang manusia makan batu. Tidak logis jika manusia makan batu selapar apapun orang itu. Intinya, kalimat tidak hanya harus benar sesuai struktur tetapi juga harus sinkron antara makna dan kenyataan).

2.      Jelaskan dengan menggunakan contoh perbedaan leksem dan kata!
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Sedangkan leksem adalah satuan kata terkecil dalam sebuah bahasa dan biasa dimasukkan sebagai entri atau lemma dalam sebuah kamus
Contoh :
Leksem : Lari à Kridalaksana à anak itu lari
                                                                 (Kata)
Kata : Lari à Ramlan à anak itu lari
                                                     (Kata)
3.      Jelaskan manfaat semantik bagi :
a.      Guru Bahasa Indonesia
seorang guru Bahasa Indonesia mempelajari semantik, manfaatnya untuk menjelaskan kepada peserta didik, bentuk mana yang secara semantik benar dan bentuk mana yang secara semantik salah. Bagaimana cara memilih sebuah kata yang digunakan yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi semantik. Guru bahasa juga dapat menjelaskan kata mana yang tergolong homonim, dan makna yang memiliki makna ganda.
b.      Wartawan
seorang wartawan mempelajari semantik bermanfaat untuk memudahkannya dalam memilih dan menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat umum. Walaupun dapat menggunakan kamus, tetapi dengan mempelajari semantik mendapatkan wawasan yang lebih luas untuk menemukan kata dengan makna yang tepat sehingga informasi yang disampaikan kepada masyarakat lebih mudah untuk dipahami.


c.       Sastrawan
Manfaat untuk sastrawan  yaitu untuk lebih memudahkan menganalisis bahasa (baik bahasa yang telah dipelajarinya, bahasa yang belum dipelajarinya, maupun bahasa yang akan dipelajarinya), lebih mudah dalam mempelajari makna dalam bahasa.
d.      Orang awam
Orang awam mempelajari semantik bermanfaat untuk memahami dunia di sekelilingnya yang penuh dengan informasi dan lalu lintas kebahasaan. Semua informasi yang ada di sekelilingnya maupun yang harus mereka serap. Sebagai masyarakat mereka tidak mungkin dapat hidup tanpa memahami alam sekeliling mereka yang berlangsung melalui bahasa.
4.      Jelaskan hubungan nama dengan benda menurut:
a.      Plato
Ada hubungan hayati antara nama dan benda (kata-kata merupakan nama-nama), sebagai label dari benda-benda atau pristiwa.
1)      Apakah pemberian nama kepada benda secara sewenang-wenang atau dengan perjanjian ?
2)      Apakah penamaan berdasarkan sukarela atau dengan perjanjian dari semua pihak ?
b.      Aristoteles
Pemeberian nama adalah soal perjanjian, nama biasanya diberi dari seseorang ahli, penulis, pengarang, pemimpin negara atau masyarakat, baik melalui media cetak atau elektronik. (Hukum Boyle, Hukum Archimides)
Contoh : Sepak bola, tenis meja, dll.
Nama sesuatu kadang bisa diusut asal-usulnya : Banyuwangi, sunda kelapa, pandeglang, dsb. Setiap cabang ilmu memberikan nama tetentu untuk benda, fakta, kejadian, proses, misalnya garam : NaCl, fonem, dsb.
c.       Socrates
Nama harus sesuai dengan sifat acuan yang diberi nama (kebalikan dari pendapat Aristoteles).
1)      Setiap bangsa memiliki nama sendiri untuk setiap benda. Tiap negara berbeda dengan negara lain. Contoh : Bunga.
2)      Tiap daerah memiliki nama-nama yang berbeda untuk benda yang sama, atau kadang-kadang nama dan benda yang ada di sasuatu daerah tidak ditemukan di daerah lain, lauk (bandung), ikan (Jakarta), Iwok (Jawa).
3)      Ekspresi tertentu dapat ditemukan dalam bahasa tertentu, tetapi tidak didapati di dalam bahasa Indonesia. Misalnya bila seseorang bersin, orang yang mendengar mengatakan : hurip waras (Bahasa Sunda), God bless you (Bahasa Inggris0, Genzondheid (Bahasa belanda), Gesundheit (Bahasa Jerman).
5.      Jelaskan dengan menggunakan contoh!
a.      Pengertian makna dalam pendekatan referensial/analitik.
Pendekatan Referensial/ Analitik adalah pendekatan yang ingin mencari esensi makna dengan cara menguraikannya atas segmen-segmen utama.
Contoh :
ISTRI
+ Perempuan
+ Telah bersuami
+ kemungkinan telah beranak
+ Manusia
+ Ramah-tamah


b.      Pengertian makna dalam pendekatan idesional.
Makna ideasional adalah makna yang muncul akibat penggunaan kata yang memiliki konsep. Dalam hubungan dengan makna ideasional kata, ada baiknya dibedakan konsep kata dan makna ideasional kata. Konsep kata merupakan makna inti, sedangkan makna ideasional merupakan konsekuensi atau hal yang diharapkan yang berlaku didalam sebuah kata.
Contoh :
Dalam BI terdapat kata demokrasi . konsep makna kata demokrasi adalah persamaan hak dan kewajiban seluruh rakyat. Makna ideasionalnya, yakni rakyat turut memerintah melalui wakil – wakil yang akan memimpin mereka. Rakyat berhak mengawasi jalannya pemerintahan, tetapi rakyat berkewajiban pula untuk bersama –sama menanggung biaya pembangunan yang mereka harapkan.
c.       Pengertian makna dalam pendekatan analitik
Pendekatan Analitik/ Referensial adalah pendekatan yang ingin mencari esensi makna dengan cara menguraikannya atas segmen-segmen utama.
Contoh :
GADIS
+ Bernyawa
+ Manusia
+ Dewasa
+ Belum menikah
+ Perempuan
d.      Pengertian makna dalam pendekatan operasional.
Pendekatan operasional adalah pendekatan ingin mempelajari kata dalam penggunaannya. Pendekatan operasional lebih menekankan bagaimana kata dioperasikan di dalam tindak fonasi sehari-hari. Pendekatan operasional ini menggunakan tes substitusi untuk menentukan tepat tidaknya makna sebuah kata.
Contoh :
1)       Bapak sedang makan
2)      Ayah sedang makan
6.      Jelaskan dengan menggunakan contoh konsep segitiga makna (buat contoh baru hasil pemikiran Anda)!
Menurut Odgen dan Richard (1923) hubungan antara tanda/ lambang dengan konsep/makna bersifat langsung, hubungan antara makna dengan referen /sesuatu yang ditunjuk bersifat langsung. Namun hubungan antara tanda/ lambang dengan sesuatu yang ditunjuk tidak bersifat langsung. Contoh konsep segitiga makna sebagai berikut :
b. Konsep : Kursi adalah tempat duduk yang berkaki empat dan biasanya sejenis perabotan kantor/sekolah.
 




- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --
a. Tanda linguistik <K-U-R-S-I>                                           c. Refern Hasil gambar untuk gambar kursi
7.      Jelaskan latar belakang penamaan (nama-nama) berikut ini:
a.      Batagor Isan, Delman, teori Mendel, sinar Rontgen.
1)      Batagor Isan, dilatar belakangi oleh penemu dan pembuat karena ditemukan oleh penjual yang bernama Isan di Bandung Jawa Barat)
2)      Delman, dilatar belakangi oleh penemu dan pembuat karena ditemukan oleh  Ir Charles Theodore Deeleman, seorang insinyur, ahli irigasi yang memiliki bengkel besi dipesisir Batavia (Jakarta sekarang).
3)      Teori Mendel dilatar belakangi oleh penemu dan pembuat karena ditemukan oleh Gregor Johann Mendel seorang ilmuwan dan biarawan Augustinian berbahasa Jerman Silesian yang meraih ketenaran anumerta sebagai pendiri baru ilmu dari genetika.
4)      Sinar Rontgen dilatar belakangi oleh penemu dan pembuat seorang fisikawan asal Jerman yang bernama Wilhelm Conrad Rontgen tak sengaja menemukan sinar-x atau x-ray.
b.      Manisan Cianjur.
Manisan cianjur dilatar belakangi oleh tempat asal yang mana berasal dari kota cianjur, maka dari itu disebut Manisan Cianjur.
c.       UNSUR, cireng, simpedes.
1)      UNSUR dilatar belakangi oleh pemendekan (akronim) dari Universitas Suryakancana.
2)      Cireng dilatar belakangi oleh pemendekan (akronim) dari Aci di goreng.
3)      Simpedes dilatar belakangi oleh pemendekaan (akronim) dari simpanan pedesaan
d.      Gemericik (air), bedug.
1)      Gemercik air dilatar belakangi oleh peniruaan bunyi dari suara air yang jatuh, cik-cik-cik maka dari itu disebut gemercik.
2)      Bedug dilatar belakangi oleh peniruan bunyi dari suara yang dihasilakn bedug itu sendiri. Dug-dug-dug maka disebut bedug.
e.       Gendang telinga, sayap pesawat
1)      Gendang telinga dilatar belakangi oleh penyebutan bagian karena initinya adalah telinga
2)      Sayap pesawat dilatar belakangi oleh penyebutan bagian karena intinya adalah pesawat.

8.      Bandingkan konsep mengenai makna referensial, makna leksikal, dan makna konseptual. Adakah persamaan atau perbedaannya? Jelaskan dengan menggunakan contoh!
Makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan (acuan), makna referensial disebut juga makna kognitif karena memiliki acuan.
Contoh:
1)      Orang itu menampar orang 
2)      Orang itu menampar dirinya
Makna referensial mengacu kepada konsep yang sama (orang = manusia).
Makna leksikal adalah makna yang belum mengalami proses perubahan bentuk, bersifat konkret dan denotatif (mempunyai makna yang sebenarnya/tidak bisa atau ambigu). 
Contoh :
Lentera à Lampu kecil bertutup kaca (seperti pada dekor dan sebagainya).

            Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari sebuah konteks atau asosiasi apapun.  
Contoh : Kata kuda memiliki makna konseptual sejenis binatang berkaki empat yang dapat dikendarai.
             



Komentar

Postingan populer dari blog ini

UTS Ilmu Alamiah Dasar

Semantik